Evaluasi Peluang Usaha Baru.
Oke untuk sebelumnya, terima
kasih yang sudah menyempatkan waktu
kalian untuk mengunjungi blog ini dan bagi kalian juga berminat untuk membaca blog
ini. Yup, langsung pada intinya, untuk kali ini, blog ini akan membahas
mengenai ruang lingkup evaluasi usaha baru. Nah, sebelumnya apakah yang
dimaksud dengan “evaluasi usaha” itu sendiri ?
Evaluasi usaha adalah suatu
aktivitas untuk melakukan analisis kinerja bisnis. Nah, dasarnya yaitu adalah
membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan
apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Tujuan dilakukannya evaluasi
peluang usaha adalah untuk :
·
Untuk mengetahui formasi peluang usaha
·
Untuk mengetahui pendekatan menemukan peluang
usaha
·
Untuk mengetahui penetapan kelayakan usaha baru
· Untuk mengetahui analisa kelayakan teknis dan
penilaian peluang usaha,dll
Sedangkan manfaat yang dapat
diperoleh dari kegiatan evaluasi peluang usaha tersebut adalah dapat memahami
peluang usaha, penetapan kelayakan usaha baru, analisa kelayakan teknis, serta
penilaian peluang usaha, dll
Menemukan
Peluang Usaha
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau
masyarakat. Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap
lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi faktor ekonomi, politik,
pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi. Lingkungan usaha
senantiasa berubah setiap saat, bahkan perubahan-nya cukup pesat dan seiring
dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk menemukan peluang
usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan senantiasa mencari
informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Sumber informasi dapat diperoleh dari instansi atau lembaga pemerintah, media
massa, pasar atau dapat juga melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang
senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung baik di tingkat
individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat
tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.
Penetapan
Kelayakan Usaha Baru
Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah
menemukan jawabantentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau
jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau
jasa tersebut mampu memperoleh laba, Banyak dana telah dikeluarkan didalam
memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua
tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali
wirausahawan itu sendiri.
Alasan utama
kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan Pasar yang Tidak Memadai
Kelemahan
ini juga termasuk kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk,
ukuran pasar sekarang, dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang diharapkan
secara realistis, dan metode distribusi yang memadai.
2. Kinerja Produk yang Salah
Seringkali
produk tidak berfungsi seperti yang disebutkan, karena disebabkan oleh terlalu
cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk, atau kendali mutu yang
tidak memadai.
3. Usaha Pemasaran dan Penjualan yang Tidak
Efektif
Hasil yang
buruk sering menjadi cerminan atau akibat dari kegiatan menunjukan usaha
promosi yang salah arah, tidak memadai, dan kurangnya kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4. Tidak Disadarinya Tekanan Persaingan
Usaha baru
sering gagal karena wirausahawan tidak memperhitungkan reaksi yang mungkin
dilakukan pesaing, seperti potongan harga yang tinggi atau diskon khusus kepada
pengecer.
5. Keusangan Produk yang Terlalu Cepat
Daur hidup
dari produk baru cenderung menjadi semakin pendek. Banyaknya industri kemajuan
teknologi yang demikian cepat sehingga produk baru akan cepat menjadi usang
setelah diluncurkan.
6. Waktu Memulai Usaha Baru yang Tidak Tepat
Pemilihan
waktu yang salah dalam memulai usaha baru sering menyebabkan kegagalan
komersial. Produk baru mungkin diperkenalkan sebelum adanya “riil” pasar dan
teknologi baru atau produk tersebut terlambat saat diperkenalkan di pasar
kemudian minat para konsumen mulai menurun.
7. Kapitalisasi yang Tidak Memadai,
Pengeluaran Operasi yang Tidak Diprediksi, Investasi yang Berlebih-lebihan Pada
Asset Tetap, dan Kesulitan Keuangan yang Berlebihan
Masalah
finansial tersebut, merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha baru.
Analisa Kelayakan Teknis
Setiap
gagasan kewirausahaan adalah harus menganalisa apakah produksi barang ataukah
penyediaan jasa dari setiap aspeknya sebelum usaha implementasi gagasan
dilaksanakan. Dua langkah penting dalam proses ini adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi
Spesifikasi Teknis Penting
Sebuah peluang usaha baru
harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain adalah daya tarik penampilan
produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan
konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah
diproduksi, dan biaya rendah.
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
A. Desain fungsional dari produk serta daya tarik
penampilannya
B. Fleksibilitas, yakni memungkinkan adanya
modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen dan
perubahan teknologi serta sebuah persaingan
C. Daya tahan baku produk
D. Dapat diandalkan
E. Keamanan produk
F. Daya guna yang bisa diterima
G. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
H. Standarisasi melalui dihilangkannya suku
cadang yang tidak perlu
I. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses
J. Kemudahan untuk ditangani
2. Uji
Coba Produk atau Jasa untuk mengetahui apakah ia memenuhi spesifikasi kerja
Pengembangan dan uji coba
produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku
alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap
tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian
yang perlu.
Langkah pertama dalam menetapkan kelayakan
teknis gagasan ventura baru adalah identifikasi persyaratan teknis penting dan
perumusan spesifikasi kinerja. Pada tiap langkah-langkah berikutnya,
hasil-hasil harus dievaluasi terhadap persyaratan dan spesifikasi tersebut. Wirausahawan
yang mengimplementasikan gagasan ini, menetapkan kelayakan teknisnya dan
mendapatkan jaminan bahwa produk atau jasa tersebut akan bisa memenuhi gagasan
pelanggan potensial.
Penilaian
Peluang-Peluang Pasar
Para
wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar. Tujuan
dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar
adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi
yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar juga dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih
baik. Riset pasar dapat membantu :
1.Menemukan pasar yang menguntungkan.
2.Memilih produk yang dapat dijual.
3.Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
4.Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
5. Merencanakan sasaran yang realistis.
Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk
pengambilan keputusan pada perasaan dan pendapatnya sendiri. Perakitan,
penyaringan, dan analisa informasi yang relevan mengenai pasar dan kemampuan
dari produk untuk dipasarkan merupakan landasan untuk menilai potensi
keberhasilan dari usaha baru yang dimaksudkan. Tiga aspek utama atau yang
penting bagi riset pasar adalah sebagai berikut, yakni :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar.
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar.
Analisa
Kelayakan Finansial
Analisa kelayakan finansial adalah landasan
untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan
tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian
(return) bisa sangat berbeda, tergantung pada pemilihan alternatif yang ada
bagi sebagian besar usaha baru.
Analisis
kelayakan finansial dari usaha baru memerlukan pemilihan alternatif untuk
diterapkan. Pendekatan analistis ini, dipusatkan pada empat langkah dasar,
yakni sebagai berikut :
1.
Penentuan
kebutuhan finansial total dengan dana- dana yang diperlukan untuk operasional.
2.
Penentuan
sumber daya finansial yang tersedia serta biaya-biayanya, yaitu berupa
pencapaian sumber dan dana biaya modal.
3.
Penentuan
aliran kas di masa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisa
aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanya bulanan.
4.
Penentuan
pengembalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.
Penilaian Kemampuan
Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan
berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan
organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis
organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang
efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut
mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
langkah ini, yaitu :
A. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah yang pertama dalam penentuan kebutuhan personalia
adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu
dilakukan. Langkah yang kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam
seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah yang ketiga
adalah dari berbagai tugas yang telah dikategorikan untuk membentuk dasar dari
struktur sebuah organisasi.
b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
Analisa Persaingan
Praktis
semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan
bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan
sebagai produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik,waktu penyerahan
yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. jenis keuntungan
tersebut menyebabkan mengapa pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan
tersebut.
Usaha baru harus analisa tekanan persaingan dan
tindakan yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini
hendaknya dilakukan terpisah dengan analisa kelayakan pasar, walaupun masalah –
masalah yang dihadapi saling berhubungan. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung
menghadapi dua jenis tekanan persaingan, yakni :
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas, yakni :
A. Identifikasi pesaing besar potensial
B. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan.
C. Identifikasi
keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang telah direncanakan dan
pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Sumber
Pustaka
Suryana, (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan
Proses Menuju Sukses, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba, Jakarta
Buchari Alma. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan
Umum. Bandung; Alfabeta
Meredith G, Geoffrey et al., (2005). Kewirausahaan Teori
dan Praktek. (Penerjemah: Andre Asparsayogy). Jakarta; Pustaka Binaman Pressindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar