THIS SUPERHERO TOLD US, THAT THERE'S NOTHING MORE SPECIAL AND FUN, "EXCEPT CAT AND CHOCOLATE"

THIS SUPERHERO TOLD US, THAT THERE'S NOTHING MORE SPECIAL AND FUN, "EXCEPT CAT AND CHOCOLATE"
EVERY SUPERHEROES, KNOWN TO BE BORN FROM NORMAL PEOPLES, BUT THIS.. HMMMM...CKCKCK...WELL,,,,NOT

Rabu, 09 Desember 2015

                         Makalah Bahasa Indonesia
                                    ALINEA
                           
 
                      ­­­


    Nama kelompok Bahasa Indonesia
1.                       Iviana Polin
2.                       Maria Putri Ayu
3.                       Yosia Grahnna
           

                  Daftar Isi
      
               Bab VI alinea
Kata pengantar................................................................1
Alinea............................................................................. 1
Pengertian Alinea............................................................1
Jenis-jenis Alinea............................................................1
Kalimat Topik.................................................................1
Kalimat Pengembangan..................................................5
Kalimat Penutup..............................................................6
Kalimat Penghubung.......................................................7
Macam-macam Alinea....................................................7
Alinea Pembuka...............................................................7
Alinea Isi..........................................................................7
Alinea Penutup.................................................................10
Macam-macam alinea penutup........................................10



A.Pengantar
   Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari dari satu kalimat. Atau dapat        dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungnya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, serta juga kalimat penghubung. Setiap masing-masing jenis kalimat mempunyai kegunaan dan masing-masing contohnya. Hal tersebut,  bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam ketepatan pada suatu penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang juga diperbaharui sehingga mampu dicerna dan dimengerti oleh setiap pembaca baik itu, terdapat beberapa makna yang asing maupun jarang muncul yang  digunakan dalam bahasa Indonesia.
    Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) alinea merupakan bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran lengkap atau satu tema dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih, paragraf . Tujuan pembentukan sebuah alinea adalah (1) memudahkan pengertian dalam dan pemahaman terhadap satu tema ; (2) memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal. Persyaratan alinea yakni (1) memiliki kesatuan alinea yang artinya dalam satu alinea hanya terdapat satu pokok pikiran ; (2) memiliki kepaduan alinea atau koherensi, yang dapat diciptakan melalui susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung.
       Adapun jenis-jenis alinea, yakni sebagai berikut :
·        Alinea Deduktif : alinea yang kalimat utamanya berada di awal.
Contoh :
Bawalah payung sebelum hujan. Karena akhir-akhir ini sering terjadi perubahan cuaca. Terkadang pada siang hari terasa panas namun pada sore harinya turun hujan. Tentunya kita tidak ingin kehujanan saat dijalan, sangat merepotkan sekali bila kita sedabg berada di tengah jalan lalu tiba-tiba turun hujan.

                                                             
                                                      1
   
·        Alinea Induktif : alinea yang kalimat utamanya berada di akhir
Contoh :
Akhir-akhir ini sering terjadi perubahan cuaca. Terkadang pada siang hari terasa panas namun pada sorenya turun hujan. Tentunya kita tidak ingin kehujanan dijalan, akan sangat merepotkan sekali bila kita berada di tengah jalan lalu tiba-tiba turun hujan Oleh karena itu, ada baiknya bila kita sedia payung sebelum hujan.

·        Alinea Deduktif-Induktif : alinea yang kalimat utamanya berada di awal dan diakhir.
Contoh :
Bawalah payung sebelum hujan. Karena akhir-akhir ini sering terjadi perubahan cuaca. Kadang pada siang hari langit cerah dan hawa terasa panas namun saat sore hari langit mendung dan hawa dingin. Biasanya kita sangat-sangat malas untuk membawa payung apalagi laki-laki. Selain merepotkan dan malas, laki-laki lebih memilih hujan ketimbang membawa dan memakai payung. Namun, kita tidak memikirkan efek dari hujan-hujanan tersebut. Bisa saja kita sakit dan pada ahirnya akan merugikan diri kita sendiri. Jadi ada baiknya bila kita sedia payung sebelum hujan.

* Kalimat Topik.
  Kalimat Topik adalah kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok dalam kalimat yang bersangkutan. Kalimat topik mengarahkan dan mengontrol pembangunan alinea, biasanya terdapat di awal alinea ataupun di tengah alinea yang bersangkutan. Kalimat topik adalah kalimat terpenting, maka dari itu, hendaknya :
·        Merupakan kalimat efektif yang menarik
·        Merupakan susunan yang runtut dan logis
·        Merupakan susunan yang tidak terlalu umum

                                      2

   Pengertian efektif dalam kalimat efektif adalah membuahkan hasil, yang dapat diharapkan dalam suatu  kalimat sebagai bagian dari tuturan ialah pemahaman. Tambahan menarik merupakan  kalimat topik yang diharapkan dapat memikat perhatian pembaca,sehingga dalam ragam bahasa indah itu dipakailah gaya bahasa tertentu, sehingga batasannya berbunga-bunga dan kata-kata kiasan.
   Dalam bahasa keilmuan, keindahan bukanlah hal yang penting dan karena yang utama adalah ketepatan informasi. Bahasa ragam keilmuan memakai kata-kata denotatif dengan bahasa yang lugas, sehingga menerapkan tata bahasa baku dalam penyusunan kalimat-kalimat, seperti contoh :
·        Pemeliharaan dan penanaman padi dilakukan pada musim yang tepat
·        Penanaman dan pemeliharaan padi dilakukan pada musim yang tepat
·        Pengajaran sastra tidak diperoleh melalui bangku sekolah
   Nah, jika kita melihat ketiga kalimat diatas seolah-olah tidak masalah karena dilihat dari sudut tata bahasanya, memang tidak ada kesalahan. Namun, secara logis terjadi sebuah ketidakruntutan. Pada kalimat (1), secara logis, seharusnya hal yang harus dilakukan sebelum pemeliharaan padi, adalah penanaman. Jadi, harus ada pergantian posisi sebuah kata. Kalimat (2), secara logis memang benar, namun pemeliharaan padi tidak harus menunggu sampai musim yang tepat jadi seharusnya tidak perlu ditambahkan. Sedangkan kalimat (3), tidak logis secara kenyataan, karena kata “pengajaran” mempunyai arti sebagai proses atau perihal mengajar dan mengajarkan. Nah,kita pun tahu bahwa “proses atau perihal mengajar dan mengajarkan” diperoleh melalui bangku sekolah pada kemungkinan umumnya. Jadi kata “tidak” pada kalimat (3) harus dihilangkan.
  Perihal rumusan yang tidak terlalu umum dan tidak terlalu spesifik ini berkaitan dengan pengembangan topik yang bersangkutan. Jika terlalu umum, maka pengembangannya nanti akan terlalu luas. Sebaliknya jika terlalu spesifik, maka pengembangannya akan terlalu sempit. Topik yang terlalu luas memerlukan bahan yang banyak, sehingga boleh jadi akan menghambat penulisan dan  jika terlalu sempit akan mempersulit pengembangannya.
          Sebagai patokan perlu diketahui bahwa kalimat yang ringkas biasanya kandungan isinya bersifat umum. Kalimat yang demikian dapat dispesifikasikan kandungan isinya dengan memperluas kalimat tersebut atau mengganti kata – kata umum dalam kalimat itu dengan kata kata yang khusus.
                                                             3
          Sebagai contoh kita mempunyai gagasan bahwa “penelitian bermula dari perencanaan.” Gagasan ini kemudian kita tuangkan dalam sebuah kalimat
        Penelitian bermula dari sebuah perencanan
     Telah kita ketahui pula bahwa kalimat yang pendek kandungan isinya bersifat umum. Agar kandungan isinya menjadi spesifik, kalimat itu perlu diperluas, misalnya sebagai berikut.
       Penelitian
       Suatu penelitian
A) Suatu penelitian ilmiah
Bermula
B) selalu bermula
Perencanaan
      Suatu perencanaan
      Perencanaan seksama
      Perencanaan yang seksama
      C) Suatu perencanaan yang seksama
 Setelah bagian-bagian kalimat (1) kita perluas masing-masing menjadi a),b),dan c). Kemudian ketiganya kita gabungkan menjadi kalimat berikut:
·        Suatu penelitian ilmiah selalu dari suatu perencanaan yang seksama
Jika kurang tetap, maka  dapat dimulai ( diperbaharui ) dengan :
·        Suatu penelitian ilmiah selalu dimulai dari suatu perencanaan yang seksama
 Nah, gagasan tersebut dapat membuat kandungan isi kalimat menjadi lebih spesifik.

                                                           4     
2. Kalimat Pengembangan
    Kalimat pengembangan adalah kalimat-kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam topik. Hal ini mempunyai maksud, bahwa kalimat topik, agar tercapai kesatuan gagasan dan menghindari terjadinya penyelewengan. Langkah yang harus ditempuh adalah perumusan butir-butir pengembangan secara ringkas di bawah kalimat sehingga terbentuk semacam alinea.
    Contoh pengembangan kalimat topik, kembali pada “suatu penelitian ilmiah selalu dimulai dari suatu perencanaan yang seksama.” Untuk mengetahui kalimat topik, harus mengetahui kata kunci dalam kalimat topik tersebut. Kata kuncinya adalah penelitian ilmiah dan perencanaan, lalu informasi yang terkandung dalam kalimat yang berkritik pada labuh perencanaan. Selain itu, kita dapat bertanya:
·        Bagaimana perencanaan penelitian ilmiah itu ?
    Dan jawaban atas pertanyaan tersebut adalah :
·        Perencanaan penelitian ilmiah mengikuti suatu logika.
    Lalu, dapat bertanya lebih lanjut mengenai :
·        Mengapa perencanaan ilmiah tersebut mengikuti suatu logika ?
    Maka, jawabannya adalah
·        Karena perencanaan merupakan serentetan petunjuk-petunjuk yang disusun secara sistematis dan logis.
Terjadinya ketidak atau kekuranglancaran suatu  gagasan yang terdapat pada kalimat di atas, sehingga perlu diedit atau disunting. Penyuntingan dapat dilakukan dengan :
1.     Menambahkan kata-kata yang diperlukan
2.     Menghilangkan kata-kata yang tidak diperlukan
3.     Mengganti kata-kata yang tidak tepat
4.     Mengubah susunan kalimat
5.     Menggabungkan dua kalimat menjadi sebuah kalimat
                                                  5
6.     Memecahkan kalimat yang terlalu panjang menjadi dua kalimat atau lebih
7.     Membetulkan ejaan dan tanda bacanya, dan
8.     Hal-hal lain yang dipandang perlu
    Sehingga dapat disusun dalam sebuah kalimat, yakni :
·        Suatu penelitian ilmiah dimulai dari suatu perencanaan yang seksama. Perencanaan dalam bidang ilmiah mengikuti suatu logika karena pada dasarnya suatu perencanaan merupakan serentetan petunjuk-petunjuk yang disusun secara logis dan sistematis. Suatu perencanaan yang baik membutuhkan pemikiran yang seksama, sehingga seringkali memakan waktuyang lebih lama dari perkiraan semula.
Kalimat di atas berdasarkan penyuntingan yang baik dan benar, sehingga terdapat penambahan kata-kata .

                             Kalimat Penutup
Kalimat penutup merupakan kalimat yang mengakhiri sebuah alinea. Kalimat penutup dalam sebuah alinea dapat berupa penekanan kembali, kesimpulan dan rangkuman. Dalam menyusun kalimat tutup hendaknya didasarkan pada kalimat topik dan kalimat-kalimat pengembangannya.  Sebagai contoh :
·        Manusia adalah maklhuk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serua dengan itu.
Dalam kaliamt penutup terdapat kalimat rampatan. Rampatan menggunakan kata-kata umum atau sangat umum. Dengan demikian rampatan yang harus dibuat untuk mengakhiri rangkaian kalimat di atas menggunakan kata makhluk yang sedikit empedunya panjang umurnya. Agar struktur kalimat ini tidak mengulang-ngulang struktur yang sudah ada, kalimat ini sebaiknya diubah menjadi semua makhluk  yang sedikit epedunya berumur panjang. Sehingga menjadi :
·        Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda jua sedikit empedunya. Demikian juga keledai,dan
                                                6   
                                                                     
binatang-binatang lainnya. Jadi, semua makhluk yang sedikit               empedunya, berumur panjang.

   B. Kalimat Penghubung
Kalimat penghubung dapat berupa diawali dengan frase dorongan lain yang secara eksplisit menunjukkan adanya hubungan adanya hubungan dengan alinea lain. Adapun kata-kata yang dipakai untuk menandai hubungan dengan kalimat lain adalah kata ganti tunjuk seperti : ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya.

                    Macam-macam alinea
1.    Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian karangan yang pertama-tama dapat ditemui oleh pembaca. Oleh karena itu, alinea pembuka hendaknya disusun secara menarik, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.

2.    Alinea isi
 Alinea yang bertugas mengungkapkan ide pokok berserta pengembangnya itu disebut alinea isi. Dengan demikian, alinea – alinea isi merupakan bagian yang esesial dalam suatu karangan.
    Ada beberapa pola penyusunan kalimat – kalimat yang menjadi sebuah alinea isi yang dapat dijadikan pedoman.

a.     Pola Urutan Waktu
  Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan – gagasannya secara kronologis. Dalam pola ini yang perlu di perhatikan adalah keruntutan pengungkapan gagasan, sehingga tidak ada hal yang terlewati, dan tidak terjadi pengurangan.
                                                    7
Contoh :
    Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman – temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri tercatat sebagai perserta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. Dan siswa kelas II IPA SMA Regina pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan.

   Urutan waktu yang tidak selalu dinyatakan secara eksplisit dengan ungkapan penghubung waktu seperti contoh di atas, atau dengan keterangan waktu, tetapi dinyatakan juga secara implisit.


b.     Pola Runtutan Tingkat
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.


c.      Pola Urutan Apresiatif
Pada pola urutan apresiatif, penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna dan sebagainya. Dalam pola ini arahnya kepada penghargaan suatu hal dengan menunjukan kelebihan dengan kekurangannya.

d.     Pola Urutan Tingkat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, da sebagainya. Pola urutan tempat ini sangat di tentukan oleh sudut pandangan penulis
                                      

                                             
                                              8


e.      Pola Urutan Klimaks
   Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens.


f.       Pola urutan Anti Klimaks
   Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai yang kurang intens.
    Dalam cerita rekaan (novel,cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.


g.     Pola Urutan Khusus Umum
    Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula – mula mengungkapkan gagasan – gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya.Contoh :
   Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang – binatang lainnya yang serupa itu, Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.


h.     Pola Urutan Sebab Akibat
   Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu.
               
                                         9

i.       Pola Urutan Tanya – Jawab
   Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula – mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.



3.     Alinea Penutup
   Alinea – alinea yang menutup atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah – masalah yang dikemukakan pada bagian karangan sebelumnya. Oleh karena itu, alinea penutup hendaknya memperkuat gagasan pokok, dan sekaligus menggambarkan isi karangan secara singkat.
   Karena bertugas untuk mengakhiri suatu karangan, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu singkat. Sebagai ancang – ancang, bagian yang mengakhiri suatu karangan ittu sebaiknya kira – kira sepersepuluh dari bagian karangan sebelumnya. Hanya saja yang perlu diingat, bagian penutup ialah bagian yang terakhir sekali dibaca oleh pembaca kita. Oleh karena itu, bagian ini efektif jika pilihan kata, susunan kalimat, dan susunan alinea ini diolah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian yang paling berkesan pada diri pembaca.
    Adapun alinea – alinea yang menutup suatu karangan itu dapat berupa kesimpulan, ringkasan, penekanan kembali hal – hal yang penting, saran, dan harapan. Alinea- alinea penutup yang berupa ringkasan, dan penekanan kembali hal yang penting justru mengulang secara singkat dan padat namun kalimat – kalimatnya hendaknya tidak sama dengan yang diulang.
    Macam –macam alinea penutup, yaitu :
·        Alinea penutup berupa kesimpulan
·        Alinea penutup berupa ringkasan
·        Alinea penutup berupa penekanan kembali hal-hal yang penting
·        Alinea penutup berupa saran
·        Alinea penutup berupa harapan


                                                       10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar