Sumber
Daya Manusia Bagi Organisasi Kewirausahaan
Untuk
kali ini, saya akan membahas mengenai Sumber Daya Manusia yang berperan penting
dalam dunia atau ruang lingkup perusahaan. Sumber Daya Manusia atau biasa disingkat menjadi
SDM adalah potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Sedangkan dalam
hubungannya denagan kewirausahaan, SDM merupakan individu-individu dalam
organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang
berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai
tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan Sumber Daya Manusia
yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada
semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana Sumber Daya Manusia
berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen.
Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan
jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam
menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi
kewiraswastaan.
Berikut ini
adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam hal penyediaan Sumber Daya
Manusia atau SDM dalam organisasi kewirausahaan :
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam
menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon
sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah
untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana
seseorang akhirnya akan disewa.
Tahap proses selesi :
- Penyaringan
pendahuluan dari rekaman, berkas data dll
- Wawancara
pendahuluan
- Tes
kecerdasan ( IQ )
- Tes
bakat ( Aptitude )
- Tes
kepribadian ( Personality )
- Rujukan
Prestasi ( Performance References )
- Wawancara
Diasnotik
- Pemeriksaan
Kesehatan
- Penilian
Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk
membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian
Di dalam Ujian ini di bagi menjadi 4 kategori yaitu :
a. Tes bakat
b. Tes
pencapaian
c. Tes minat
vokasional
d. Tes
kepribadian
2. Pusat
Penilian
Suatu program dan bukannya tempat dimana peserta
tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untk
menstimulasi aktivitas-aktivitas peting pada tingkat dimana peserta berharap
untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan
pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan
oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari
dalam organisasi :
• Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu
meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
• Promosi
jabatan, promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1) membangun moral,
(2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan
mendapatkan promosi, dan (3) membuat individu cendrung tinggal dengan
organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
- Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan
untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari
luar organisasi :
• Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya
terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa
keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah
menjadi praktek yang umum. Diantara keuntungan-keuntungannya adalah: (1)
pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan, (2)
organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan
kehilangan individu, dan (3) sekali disewa, individu menjadi sumber informasi
yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas
organisasinya
• Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi
yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi.
Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan
organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
• Lembaga pendidikan, beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
• Mass media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial
yang paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk
bisa menemukan sumber ini, wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa.
Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan
mengumumkan bahwa organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang
memiliki kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasi
di mana suatu iklan hendak dipasang.
Teknik
Pengembangan Keterampilan
Bagi
perusahaan besar, karyawan adalah aset yang harus terus dikembangkan. Tujuan
pengembangan ini adalah meningkatkan
produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan
berkarier, atau menemukan potensi karyawan. Biasanya, atasan langsung yang
bertanggung jawab pada pengembangan tersebut. Masalahnya adalah banyak atasan
yang tidak tahu cara mengembangkan karyawan atau bawahannya.
Jika Anda
salah satu dari mereka, jangan khawatir. Sebagai atasan, Anda bisa
mengembangkan karyawan Anda. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah
mengetahui 9 metode umum pengembangan karyawan berikut.
1. Pelatihan
Pelatihan
merupakan program umum untuk mengembangkan tenaga kerja. Bentuknya bisa
pelatihan di dalam perusahaan (internal training) atau di luar
perusahaan (external training).
Internal
training yang
jamak disebut juga in house training bisa menggunakan pelatih
dari perusahaan sendiri atau luar perusahaan. Contohnya, saat saya bekerja
dulu, saya mendapat pelatihan mengoperasikan spektrometer serapan atom,
preparasi sampel, dan penggunaan alat-alat laboratorium dari staf laboratorium
yang saya gantikan. Bukan hanya mengenai pengoperasian alat, namun saya juga
mendapat pelatihan keselamatan kerja dari staf keselamatan kerja perusahaan dan
pemahaman ISO/IEC 17025:2005 dari konsultan yang didatangkan perusahaan.
Sementara
itu, external training dilakukan dengan mengirimkan karyawan
ke instansi atau lembaga pelatihan tertentu, baik pemerintah maupun swasta.
Sebagai contoh, saya mendapat external training mengenai
pengambilan dan pengujian contoh udara dari Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (Puspiptek), Serpong. Contoh lain, kawan saya mendapatkan
pelatihan audit internal dari Komite Akreditasi Nasional
(KAN).
2.
Pendidikan
Pengembangan
karier karyawan melalui pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini ditujukan
untuk karyawan terbaik yang dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena
pendidikan sebelumnya belum cukup. Sebagai contoh, seorang karyawan lulusan D3
mendapat tugas kuliah S1 agar pengetahuan dan keterampilannya meningkat.
Di mana
kuliahnya? Bergantung pada kebijakan perusahaan. Sepanjang yang saya tahu,
perusahaan besar yang ada di Sulawesi mengirimkan karyawannya untuk kuliah di
perguruan tinggi yang ada di Makassar, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
3. Magang
Seperti
halnya pelatihan, magang kerja bisa dilakukan di dalam perusahaan atau di luar
perusahaan. Magang di dalam perusahaan biasanya lintas departemen dengan durasi
satu sampai tiga bulan. Contohnya, seorang kawan saya di laboratorium magang
kerja selama sebulan di Departeman Mining untuk mempelajari
proses pengambilan dan preparasi contoh tanah yang dilakukan di departemen
tersebut. Magang kerja internal ini ditujukan untuk menyelaraskan dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teman saya dalam hal pengambilan dan
preparasi contoh tanah.
Di sisi
lain, magang eksternal dilakukan di perusahaan induk atau perusahaan lain.
Sebagai contoh, saya mendengar karyawan sebuah perusahaan kendaraan bermotor
dikirim ke Jepang selama 6 bulan untuk magang di induk perusahaan tersebut.
4. Job
enrichment
Pengembangan
karyawan bisa juga dilakukan dengan job enrichment. Singkatnya,
program ini adalah penambahan tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama.
Beberapa contohnya adalah:
·
Karyawan
yang mendapat tugas tertentu (misalnya projek khusus) di departemennya atau
lintas departemen
·
Karyawan
yang mengisi jabatan baru yang sebelumnya tidak ada dengan tingkat yang sama
·
Karyawan
mendapat tugas menggantikan atasannya yang sedang cuti atau dinas luar kota
Biasanya,
karyawan yang dilibatkan dalam program job enrichment ini
adalah karyawan yang menonjol di antara karyawan lain. Meskipun demikian, ada
juga perusahaan yang melakukan job enrichment pada semua
karyawan yang berada dalam satu tingkat (level) demi memeratakan kesempatan
berkembang pada mereka.
5. Benchmark
Benchmark atau terkadang disebut juga
studi banding adalah mengevaluasi atau membandingkan sesuatu dengan standar.
Cara ini dilakukan bila sesuatu di perusahaan tersebut perlu ditingkatkan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan tambang yang hendak membangun tanur peleburan
baru, melakukan benchmark ke perusahaan tambang lain yang
memiliki pengalaman menggunakan tanur tersebut.
Tentu saja,
studi banding ini tidak melulu terhadap peralatan, namun bisa juga pada apa pun
yang menyangkut kepentingan perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:
·
Keselamatan
kerja
·
Prosedur
kerja baku
·
Situasi
kerja
·
Perjanjian
kerja bersama antara perusahaan dengan karyawan
6. Uji
kompetensi
Uji
kompetensi atau uji kemampuan dilakukan juga untuk mengembangkan karyawan. Uji
ini bisa dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri atau Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) yang telah diakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP).
Uji
kompetensi internal biasanya berupa program tahunan yang dijalankan suatu
departemen yang menjalankan suatu standar internasional. Sebagai contoh,
laboratorium yang menjalankan ISO/IEC 17025:2005 melakukan uji
kompetensi tahunan terhadap analis sebagai bagian dari jaminan mutu pengujian
atau kalibrasi. Pada praktiknya, penyelia yang ditunjuk akan menguji analis
dalam hal pengujian atau pengoperasian alat.
Sementara
itu, uji kompetensi oleh LSP setahap lebih maju karena sertifikat yang
dikeluarkan untuk karyawan yang diuji kompetensi akan diakui secara nasional.
Kelemahannya adalah perlu biaya yang tidak sedikit untuk melakukannya.
7. Rotasi
kerja
Metode lain
pengembangan karyawan adalah rotasi kerja. Metode ini bisa di satu departemen
atau antardepartemen dengan waktu mingguan atau bulanan. Tujuannya antara lain
menyiapkan karyawan yang akan mendapat promosi, memberikan tantangan baru, atau
menambah keterampilan karyawan.
Sekadar
contoh, seorang Manajer Mutu sebuah laboratorium yang menerapkan ISO/IEC
17025:2005 dirotasi menjadi Manajer Teknis. Hal yang sama terjadi pada Manajer
Teknis yang ditugaskan menjadi Manajer Mutu.
8. Coaching
Coaching (bimbingan) bisa diberlakukan
pada karyawan berkinerja baik atau berkinerja buruk. Tujuannya adalah
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, transfer pengetahuan, menambah
keterampilan bawahan, dan mendekatkan hubungan kerja atasan-bawahan.
Misalnya,
seorang atasan yang memiliki keterampilan mengkalibrasi spektrometer X-ray
fluorescence (XRF) membimbing satu atau lebih bawahannya agar mampu
mengkalibrasi peralatan tersebut.
9. Promosi
Metode
pengembangan yang terakhir adalah promosi. Selain menghargai kinerja bagus
karyawan, promosi ini bertujuan mengembangkan keterampilan karyawan dan
mempertahankan karyawan bertalenta dan berkinerja baik agar tidak mengundurkan diri atau pindah ke
perusahaan lain.
Biasanya,
promosi dilakukan bila ada posisi yang lowong, posisi baru, atau karyawan
bersangkutan telah memenuhi kualifikasi posisi di atasnya. Sebagai contoh,
setelah tiga tahun di posisi Assistant Chemist saya mendapat
promosi menjadi Chemist.
Memahami
Motivasi
Didalam
semangat kerjanya wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi dar berbagai cara.
Disiilah letaknya peran peting dari motivasi. Motivasi itu sebenarnya apa?
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan,keinginan dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju dalam
berwirausaha dan berkembang di dalam wirausaha disebut menembangkan semangat
kerjanya.
Dengan kata lain motivasi merupakan
pendorong pendorong semangat kerja dan segala daya dengan hasil guna yang baik,
serta meningkaykan rasa kepuasan didalam bekerja. Adapun yang dimaksud dengan
prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk membangkitkan minat
berkomunikasi dengan seseorang,kelompok dan masyarakat pada umumnya. Dengan
adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat mengembangkan
semangat kerja wirausaha.
Didalam rangka menembangkan semangat kerja,
diharapkan dapat mengetahui dan dapat menelusuri sifat,watak,sikap,kepribadian
para wirausaha didalam cara mengelola bisnisnya.
a. Prestasi wirausaha pada dasarnya
disebabkan oleh kemampuan semangat kerjanya dan adanya motivasi
b. Motivasi yang dilaksanakan wirausaha
merupakan daya dorong untuk lebih maju dan berkembang di dalam berwirausaha
Bentuk-Bentuk Komunikasi
Komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha ada tiga
macam.
a. Komunikasi Tertulis
a. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang,
huruf, misalnya jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan
huruf-huruf atau abjad, dan lain sebagainya.
Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:
Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:
1)
Dapat
disebarkan seluas-luasnya
2)
Merupakan
pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3)
Mempunyai
daya tahart yang lama
4)
Dapat
lebih tegas dan jelas
Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:
1) Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
1) Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2) Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3) Suka gagal jika latar belakang penerima komunikasi
pendidikannya lebih rendah.
b. Komunikasi Lisan
b. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan
langsung, ceramah, diskusi kelompok, dan lain sebagainya.
Kebaikan komunikasi secara lisan, yaitu:
1)
Dapat
menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.
2) Dapat menimbulkan partisipasi
secara langsung.
3) Dapat memberi penjelasan dengan
lebih terperinci.
Kelemahan komunikasi secara lisan, yaitu:
1) Memerlukan penyesuaian di dalam berkomunikasi.
1) Memerlukan penyesuaian di dalam berkomunikasi.
2) Berkomunikasi secara lisan lebih banyak memerlukan
penjelasan lebih terperinci.
3) Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
4) Komunikasi lisan kurang ada ketegasan.
c. Komunikasi Gambar
Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit
dilaksanakan, sehingga untuk itu perlu dilaksanakan dengan komunikasi gambar.
Misalnya dalam mengkomunikasikan perencanaan suatu bangunan yang rumit, apabila
disampaikan dengan tertulis atau lisan hanya akan menimbulkan miss comunication.
Daftar
Pustaka
Susilo Heru, 1995, Mencari Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Malang, Unibraw dan IKIP
Malang.
Rivai, Veithzal, 2004, management Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan : dari Teori ke praktek, Jakarta, Radja Grapindo
Persada.
Sarwono,
Salito, 1993, Sumber Daya Manusia kunci Sukses Organisasi, Jakarta, Lembaga
Manajemen Universitas Indonesia.