SOSIALISASI
Sosialisasi adalah adalah istilah yang digunakan oleh sosiolog, psikolog,
anthropolog, dan politikus untuk menyebut sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai
teori mengenai peranan. Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh
individu.
Sosialisasi
menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap manusia menjadi
selaras dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan
telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan
kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga memerhatikan kepentingan dan tuntutan
orang lain.
Pengertian
sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk
mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku
masyarakatnya.
Proses pembelajaran berlangsung secara
bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu
berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlanjut pada lingkungan
sekitarnya, yaitu lingkungan tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara
dan dunia. Di samping itu, individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan),
yaitu individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan
adat istiadat, sistem norma, dan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan
masyarakatnya.
MEDIA SOSIALISASI
Media
sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Macam-macam media sosialisasi adalah keluarga, kelompok bermain/teman
sepermainan/teman sebaya, sekolah, lingkungan kerja, media massa, dan
organisasi.
·
Media sosialisasi keluarga
Dalam keadaan
normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orangtua,
saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui
lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.
·
Media sosialisasi teman sepermainan
Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia
anak-anak, kelompok bermain mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan
kerabat. Pada usia remaja, kelompok sepermainan berkembang menjadi kelompok
persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu antara lain disebagbkan karena
bertambahnya luasnya ruang lingkup pergaulan remaja, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang
melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain.
·
Media sosialisasi sekolah
Fungsi sekolah
dalam proses sosialisasi adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang di
perlukan siswa serta membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
·
Media sosialisasi lingkungan kerja
Lingkungan
kerja juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman
sekerja, pimpinan dan relasi bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses
saling mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh itu akan menjadi bagian dari dirinya.
·
Media massa sebagai media
sosialisasi
Media massa
merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat.
·
Organisasi sebagai media sosialisasi
Organisasi
adalah pembentukan suatu kelompok yang memiliki tujuan khusus. Kemunculan suatu
organisasi ditandai dengan aturan-aturan formal dan hubungan kewenangan. Dalam
organisasi ada yang di sebut partisipasi. Partisipasi adalah keterlibatan
mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok
yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha
mencapai tujuan.
PROSES SOSIALISASI
Proses
sosialisasi dilakukan setiap orang sejak lahir di muka bumi sampai meninggal.
Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi. Contohnya belajar
membuka mata untuk melihat dunia, belajar memegang sesuatu, dan belajar
merasakan sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pembelajaran bayi
mengenai dunia semakin kompleks. Misalnya belajar berjalan, berbicara, makan,
dan mengenal lingkungan sekitar. Ada dua faktor yang secara garis besar dapat
memengaruhi proses sosialisasi, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
intrinsik berarti faktor dari dalam diri, sedangkan faktor ekstrinsik berarti
faktor lingkungan sekitar. Berdasarkan tahapannya, proses sosialisasi seseorang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder.
·
Sosialisasi Primer
Sosiolog Peter
L. Berger dan Luckman mengartikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota
masyarakat (keluarga).
Sosialisasi
primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada usia ini seorang
anak mengenal lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Anak mulai mengenal ayah,
ibu, kakak, paman, bibi, nenek, dan kakek. Secara bertahap, ia mulai mampu
membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Melalui
sosialisasi primer anak belajar tolong-menolong, toleransi, rela berkorban,
taat beribadah, jujur, dan menyayangi anggota keluarga.
Dalam tahap
ini, peran orang tua menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola
interaksi secara terbatas dalam lingkup komunitas terkecil, yakni keluarga dan
orang tualah yang paling banyak mengontrol kondisi anak. Kepribadian anak akan
sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan
anggota keluarga terdekatnya. Orang tua akan menjadi potret dan cermin bagi
anak dalam mengembangkan kepribadiannya.
Proses
sosialisasi primer mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang anak. Hal ini karena anak akan menerapkan hasil belajarnya dalam
keluarga ke dalam pergaulan di masyarakat. Proses sosialisasi primer merupakan
dasar seseorang melakukan sosialisasi sekunder.
·
Sosialisasi Sekunder
Selain
berinterkasi dalam komunitas terkecil yakni keluarga, seorang anak juga
melakukan proses komunikasi dengan lingkungan masyarakat, baik itu teman
sepermainan, teman sekolah, maupun masyarakat umum. Di sanalah terjadi proses
sosialisasi yang kedua yakni sosialisasi sekunder.
Sosialisasi
sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer
yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah
satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses
resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri atau kekhasan yang baru.
Adapun dalam proses desosialisasi seseorang mengalami “pencabutan” atau
pelepasan identitas diri lama yang sudah melekat dalam kepribadiannya.
Pada
sosialisasi sekunder seseorang belajar memahami lingkungan di luar keluarganya.
Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain mempunyai peranan
penting. Sosialisasi sekunder diterima melalui pendidikan di sekolah dan
pengalaman hidup. Ketika seseorang belajar menghormati guru, menyayangi
sahabat, menghargai tetangga, pada saat itulah sosialisasi sekunder sedang
berlangsung.
TUJUAN SOSIALISASI
Tujuan umum
sosialisasi:
1. Agar orang mampu menjadi anggota
masyarakat yang baik
2. Agar orang dapat menyesuaikan tingkah
lakunya sesuai dengan harapan masyarakat
3. Agar orang dapat lebih mengenal dirinya
sendiri dalam lingkungan sosialnya
4. Agar orang menyadari eksistensi
(keberadaan) dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.
Tujuan Pokok
sosialisasi menurut Bruce J. Cohen:
1. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang
dalam kehidupan di tengah masyarakat.
2. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan
pokok yang ada di masyarakat
3. Mengembangkan kemampuan individu untuk
berbicara dan berkomunikasi dengan baik
4. Mengembangkan kemampuan individu untuk
mengendalikan diri sesuai fungsinya sebagai bagian dari masyarakat dengan
seringnya ia mengoreksi perbuatan yang sudah dilakukan apakah itu benar atau
salah.
Secara umum,
sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk
melalui proses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari
meliputi nilai-nilai, norma-norma,beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila
terjadi penyimpangan. Setelah kepribadian terbentuk,manusia siap
menjalankan perannya di dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi umum sosialisasi
dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang individu dan
kepentingan masyarakat.
FUNGSI SOSIALISASI
Sosialisasi
merupakan proses pembelajaran nilai dan norma sosial untuk membentuk prilaku
dan kepribadian individu dalam masyarakat. Adapun fungsi sosialisasi sebagai
berikut.
1. Dilihat dari kepentingan individu,
sosialisasi bertujuan agar individu bisa mengenal, mengakui dan menyesuaikan
diri dengan nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial yang ada di dalam
masyarakat.
2.
Dilihat dari kepentingan masyarakat,
sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan
nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam masyarakat, supaya tetap ada dan
terpelihara oleh seluruh anggota masyarakat.